Wali Kota Tandatangan MoU Dengan Yayasan Relief Islami Indonesia
- Senin, 31 Oktober 2022
Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE Menandatangi Kesepakatan Bersama Kerjasama Daerah Kota Bima dengan Yayasan Relief Islami Indonesia dirangkaikan dengan Gerakan "Ayo Menanam dan Merawat Pohon, bertempat di Ndano Na'e Kelurahan Ntobo Kota Bima pada Sabtu, 29 Oktober 2022 pagi.
Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Bima juga didampingi oleh Asisten I, Kadis Pertanian, Kepala Bagian Tata PEM, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) maria Donggomasa, perwakilan Dandim 1608 Bima, perwakilan Kapolresta Bima Kota, camat dan lurah, toga, toma dan kelompok masyarakat di tujuh kelurahan.
Ketujuh kelurahan tersebut merupakan perwakilan yang menerima sebanyak 5.570 bibit pohon yang terdiri dari 10 jenis pohon seperti rambutan, duren dari berbagai jenis, kelengkeng, kedondong, jambu kristal, dan lainnya.
Adapun tujuan dari dibagikannya kepada 7 Kelurahan merupakan bentuk komitmen penghijauan kembali kelompok terkait dengan pengelolaan lahan dan kawasan yang dilakukan dengan metode pendekatan SAL dan Agroforestri.
Program ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan serta mengubah perilaku masyarakat di 7 lokasi terpilih (319) petani dalam mengelola hutan kemasyarakatan dan lahan kritis seluas ± 306 hektar melalui pertanian ramah iklim dan terintegrasi yang berkeadilan gender.
Berikut daftar perwakilan kelurahan yang menerima bantuan yakni Kelurahan Kolo, Kelurahan Kendo, Kelurahan Jatibaru, Kelurahan Ntobo, Kelurahan Ule, Kelurahan Jatibaru Timur, dan Kelurahan Nungga.
“Ada bibit 5.570 pohon dengan 10 jenis pohon rambutan, duren dari berbagai jenis, kelengkeng, kedondong, jambu kristal, sudah terdistribusi di 7 kelurahan pada pusat pembibitan ditiap kelurahan tersebut. Petani akan diajarkan okulasi bibit-bibit tersebut." Sebut Ketua Panitia Muhammad Darwis.
Selanjutnya dalam kesempatannya, Direktur Yayasan Relief Islami Indonesia Nanang S Dirja, menginginkan agar program yang diupayakan dapat melibatkan seluruh pihak tanpa terkecuali. Sebab persoalan lingkungan bukanlah menjadi tanggungjawab segelintir pihak semata namun seluruh lapisan kepentingan.
“Kita semua dituntut inovatif agar hutan kita lestari tapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan kita semua. Oleh karena itu, dalam menterjemahkan soal kebutuhan ini, kami memperkenalkan prinsip agroforestri atau pertanian terintegrasi dan skema micro finance syariah (juga dapat mengakses pendanaan). Semoga ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.” Jabarnya panjang lebar.
Sementara itu, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE dalam sambutannya menegaskan bahwa kehadiran program ini haruslah dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Selain demi menjaga kelangsungan hidup lingkungan, juga sebagai ladang peningkatan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat Kota Bima.
“Program ini jangan disia-siakan. Tidak mudah hadirnya program ini apalagi ada program microfinance sehingga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat kita.” Semangat Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE.
Beliau juga menyinggung terkait penanaman jagung yang semakin marak tanpa mengenal kelestarian hutan. Dengan penanaman tanaman keras disekitar lahan jagung masyarakat, akan menyeimbangkan antara produksi dan juga kelestarian lingkungan.
“Tanam jagung tidak dilarang, namun harus ada tanaman keras disekitarnya. Ada kesadaran, Tuhan kasih kenikmatan sangat luar biasa alam yang limpah ruah. Menjaga alam agar tidak terjadi kerusakan ini adalah perintah Allah SWT.” Tutup Wali Kota Bima.